BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, kemajuan di bidang teknologi juga berkembang dengan pesat. Saat ini, berbagai aktivitas manusia tidak terlepas dari teknologi. Beragam kebutuhan manusia telah mendorong munculnya bermacam-macam teknologi, karena teknologi memberi kemudahan dalam ruang gerak manusia. Teknologi komunikasi merupakan salah satu yang memberi pengaruh bagi kehidupan manusia, terutama dalam hal penyampaian informasi. Film menjadi salah satu alat dalam hal penyampaian informasi, yang paling diminati oleh masyarakat, sebab, melalui film, informasi yang disampaikan lebih mudah dicerna oleh masyarakat luas.
Wisata Budaya Nusantara memiliki banyak makna, salah satunya adalah sebuah tempat yang tidak hanya memiliki keindahan dan keunikan, tetapi juga memiliki nilai historis bagi suatu wilayah. Indonesia merupakan Negara yang memiliki beragam kebudayaan, dan dari setiap kebudayaan yang ada di Indonesia, memiliki ciri khas tersendiri yang menjadi daya tarik baik bagi kabudayaan itu sendiri ataupun bagi daerah asal kebudayaan tersebut. Namun, sangat disayangkan tidak semua kebudayaan yang ada di Indonesia terekspose dan dikenal wisatawan, hanya beberapa tempat wisata budaya saja yang diekspose dan dapat dikenal oleh wisatawan baik lokal maupun asing. Kurangnya sosialisasi dan perhatian pemerintah sendiri juga memeberi pengaruh dalam perkembangan budaya itu sendiri.
Jika kita hubungkan antara teknologi komunikasi dan wisata budaya, maka akan diperoleh salah satu strategi atau cara untuk memperkenalkan salah satu wisata budaya yang ada di salah satu daerah yaitu melalui film. Disini judul film yang diangkat adalah “Sam Poo Kong Through the Ages”, alasan pemilihan judul ini adalah dari kata “Through The Ages” yang memiliki arti “Dari Zaman Ke Zaman” judul ini dipilih karena Perpaduan dua kultur yang tercipta sejak zaman dahulu ketika kapal Sam Poo Kong berkunjung ke Semarang, masih tercipta sampai sekarang.
Sam Poo Kong memiliki dua kultur yang bisa berjalan beriringan sejak zaman dahulu hingga sekarang, yaitu kebudayaan Cina dan Jawa. Kebudayaan Cina bisa dilihat dari bentuk gedung pada bagian tengah Sam Poo Kong. Sedangkan kebudayaan jawa bisa dilihat dari bentuk bangunan pada bagian depan Sam Poo Kong. Selain itu juga, Pengunjung yang datang bukan hanya etnis cina, tapi juga jawa, serta pengunjung yang beragama islam dan non-islam dapat berbaur menjadi satu tanpa ada diskriminasi, hal ini menjadi daya tarik tersendiri, selain dari segi keindahan arsitektur bangunannya.
1.1 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan buku laporan “Sam Poo Kong Through the Ages” adalah untuk memenuhi tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi dimana dalam pembuatan buku laporan ini menghasilkan tiga output yaitu banner, website dan film.
1.2 Sasaran
Ada beberapa sasaran dalam pembuatan film tersebut,yaitu :
1. Pembuatan Banner yang berfungsi sebagai media publikasi film “Pesona Sam Poo Kong”
2. Merancang (Design) Web yang berfungsi sebagai pemberian informasi film yang akan kami berikan.
3. Pembuatan film,berfungsi sebagai terapan kampanye publik kami.
1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan buku laporan dengan tema Wisata Budaya Nusantara dengan judul “Sam Poo kong Through the Ages” adalah
a. Kelompok II : Untuk menambah pengenalan lebih dalam tentang wisata budaya nusantara dan pemahaman tentang proses pembuatan serta pengeditan film .
b. Masyarakat Umum : Menambah pengetahuan tentang keberagaman wisata budaya yang kurang terekspose dan mendapat perhatian dari pemerintah
1.5 Ruang Lingkup
1) Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam pembuatan laporan ini mencakup :
a. Banner
b. Website
c. Film
2) Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah dalam pembuatan laporan ini mencakup :
a. Kelenteng Sam Poo Kong yang akan diekspose tentang sejarahnya.
b. Tugu Muda sebagai icon kota Semarang
1.6 Rincian Anggota Kelompok
Penanggung jawab dalam pembuatan buku laporan yang bertema “Wisata Budaya Nusantara” ini adalah : :
Penaggung jawab cerita dan laporan
1. Listia Rini
2. Yuliana Trisnawati
Penanggung jawab pembuat poster
1. Aji Dwiyanto
2. Indri Mustikaningrum
Penanggung jawab pembuat website
1. Rahma Dwi Cahyani
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat, ruang lingkup materi dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Terdiri dari teori dasar teknik komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi, hambatan teknik komunikasi, media komunikasi dan manfaat, prinsip-prinsip desain visual/grafis,banner, website, film, media peralatan dan sofware yang dibutuhkan.
BAB III KONSEP DESAIN
Terdiri dari konsep pembuatan banner, website dan film.
BAB IV PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Teori Dasar Teknik Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Komunikasi juga dapat diartikan upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan, menyampaikan informasi, fikiran, dsb, agar diketahui dan dipahami oleh orang lain. Sedangkan teknik komunikasi memiliki arti proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi interaksi diantara keduanya untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan media komunikasi. Komunikasi juga berfungsi sebagai :
- 1. Untuk transfer pengetahuan dari pengirim kepada penerima (receiver). Misalnya, antara dosen dengan mahasiswa.
- 2. Memotivasi orang lain untuk melakukan suatu tindakan atau pekerjaan tertentu.
- 3. Mengontrol tindakan seseorang.
- 4. Mengekspresikan perasaan dan emosi.
Prinsip-prinsip komunikasi:
- 1. Perhatian karena penampilan
- 2. Menumbuhkan minat dan rangsangan
- 3. Mengambil keputusan untuk bertindak
Hambatan komunikasi:
- 1. Perbedaan bahasa dan presepsi
- 2. Faktor sosial budaya
- 3. Salah mengarahkan
- 4. Terlalu banyak informasi
- 5. Faktor lingkungan
Jenis-jenis teknik komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara , seperti :
· Teknologi audio: yaitu teknologi yang memfokuskanØ pada indera pendengaran, dan bentuknya yang sederhana adalah telephone.
· Teknologi video: teknologi ini meliputiØ kaset video, siaran video satu arah, siaran radio dua arah, video on demand, serta video dan CBT
· Komputer konferensi: teknologi ini merupakanØ pemayung berbagai kegiatan penerapan teknologi komputer untuk menunjang komunikasi antar manusia. Misalnya surat elektronik (e-mail), konferensi kelompok dan sistem penyampaian pesan interaktif.
Manfaat Teknik Komunikasi dalam ilmu perencanaan wilayah dan kota :
1. Teknik komunikasi harus dikuasai oleh seorang planner, agar tidak terjadi miss comunication .
2. Kontak komunikasi antar individu dapat memberi nilai tambah (added value) dan komunikasi tertentu.
3. Media teknologi dapat menimbulkan suatu objek tak berwujud kedalam realita, memberi kemantapan dan percepatan pemahaman, menata waktu secara efektif dan efisien, menyederhanakan suatu peristiwa tertentu.
Terdapat berbagai ragam media agar terjadinya proses komunikasi,yaitu (Heinich,dkk,1999) :
1. Media yang tidak diproyeksikan
· Realia, menjelaskan dengan benda secara nyata tanpa dimodifikasi (batuan geologi)
· Model, benda tiga demensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya.bisa berukuran lebih besar/kecil dari benda aslinya.
· Bahan grafis/Presentasi visual, bahan-bahan yang berbentuk gambar; grafik; kartun; poster dan kartun.
2. Media yang diproyeksikan
Media yang diproyeksikan didasarkan pada cara penggunaan yang diproyeksikan ke layar
· Over head transparency (OHT),seperti : proyektor, transparansi, layar
· Slide, bisa tanpa suara atau dikombinasi dengan suara
3. Media Audio
Dalam penggunaan media audio terdapat perbedaan daripada penggunaan media yang lainnya, yaitu
· Lebih fleksibel,relatip murah, dan praktis
· Penggunaannya dapat dikombinasikan dengan media cetak lain (teks, gambar, grafik)
· Banyak digunakan untuk dokumentasi, seperti : workshop, seminar, dll.
4. Media Video
1. Dapat menghadirkan obyek-obyek yang terlalu kecil, besar atau lokasinya di tempat yang jauh
2. Untuk menjelaskan prosedur/gambar yang membutuhkan gerakan-gerakan tertentu
3. Format videonya dapat berupa compac disk , laser Videodisk, Digital VD
5. Media berbasis komputer
· Memungkinkan terjadinya interaksi secara langsung
· Mampu menampilkan unsur audio-visual untuk meningkatkan minat
· Mampu menampilkan simulasi
Komunikasi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh perencana. Dengan mempelajari teknik komunikasi, kita dapat mengetahui bagaimana seharusnya berkomunikasi dengan masyarakat ataupun partner dengan baik, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan informasi. Sama halnya dengan pembuatan film kami, dalam penyampaian isi, kami perlu adanya pembelajaran teknik komunikasi agar smua informasi yang kami sampaikan dapat diserap dan diterima oleh masyarakat.
Dalam teori dasar ini, kami akan memberikan penjelasan mengenai teori dasar skenario, banner, website dan teori dasar pembuatan film.
2.1.1 Teori Dasar Banner
Banner adalah sarana komunikasi satu arah dalam bentuk gambar, tulisan, dan warna yang disusun agar dapat menyampaikan pesan tertentu. Banner biasa dibuat untuk mempromosikan barang atau jasa, menginformasikan sesuatu, dan propaganda.
Banner secara umum dapat didefenisikan sebagai karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu banner biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat (http;//kafeilmu.com).
Banner merupakan salah satu media komunikasi yang tidak diproyeksikan.
Ada beberapa tahapan dalam teknik pembuatan banner (Edy, bahan ajar teknik pembuatan poster 2010) :
1. Komposisi
· Kesesuaian jarak
Kesesuaian jarak antara gambar dengan tulisan atau antara gambar dan tulisan dengan garis tepi.
· Layout
Layout adalah gambar latar atau background pada banner. Layout harus dibuat menarik dan kontras dengan isi banner tersebut.
· Letak gambar dan tulisan.
Letak gambar tidak boleh terpisah (terpencar), maksudnya letakkan tulisan dPresenter 2t gambar yang hendak dijelaskan
1. Penekanan
· Perbandingan ukuran fokus minimal 30 % areal banner
· Latar kontras dengan tulisan dan gambar
· Perbedaan warna yang mencolok
· Perbedaan jenis, ukuran, dan warna huruf
2. Alur
Sistematis / mengarahkan “mata pembaca”. Maksudnya dalam pembuatan banner harus runtut susunannya (dari atas ke bawah atau sebaliknya), sehingga saat banner dilihat tidak memusingkan.
3. Kesatuan
Banner harus memiliki kesatuan agar tidak terlihat terpisah sehingga berkesan ada dua buah banner. Kesatuan bisa diberi dengan menambahkan garis frame dengan warna yang sama, atau dengan warna layout yang sama.
4. Penampakan/kesan
Banner yang dibuat diharapkan memiliki kesan kepada pembacanya. Agar dia mau melakukan hal yang ditulis dalam banner tersebut.
2.1.2 Teori Dasar Website
Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar baik itu diam atau gerak, data animasi suara, video, ataupun gabungan dari semuanya, baik bersifat statis maupun dinamis yang membentuk rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website,contohnya berisi profil perusahaan. Bersifat dinamis apabila isi informai website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website,seperti facebook,multiply, dll
2.1.3 Teori Dasar Film
Film adalah salah satu bentuk karya seni audio visual yang menjadi fenomena dalam kehidupan modern, setelah ditemukan media untuk mengapresiasikan tentunya. Film merupakan seni mutakhir dari abad 20 yang dapat, menghibur, mendidik, melibatkan perasaan, merangsang pemikiran dan memberikan dorongan terhadap penontonnya. Film juga memiliki kebebasan dalam menyampaikan informasi atau pesan-pesan dari pembuat film kepada penontonnya. Dalam pembuatan film,perlu adanya komunikasi yang baik antara sutradara dan para pemain film.
2.1.4 Teori Dasar Skenario
Skenario merupakan salah satu konsep dasar yang paling penting dalam rancangan pembuatan film.Bagian-bagian skenario antara lain:
· Cerita Dasar
Sebelum membuat skenario,kita harus tahu apa yang akan ditulis.Yang pertama kita butuhkan adalah cerita dasar,yaitu penjelasan mengenai proses film yang akan kita buat.
· Genre
Genre merupakan sebuah metode indentifikasi untuk menentukan jenis dari film. Ada beberapa genre dalam film,yaitu bersifat naratif (adventure, action, comedy, crime, drama, epic, historical, horor, musical,scient fiction,war, dan western).Dokumenter berbeda dengan naratif, Film dokumenter tidak ada naskah dialog yang telah ditentukan.
· Setting atau lokasi
Dalam film, pastinya terdapat beberapa adegan-adegan,tiap adegan,kita harus menentukan setting dan lokasi terlebih dahulu. Penentuan setting atau lokasi terlebih dahulu akan memudahkan kita dalam pembuatan film.
· Sinopsis
Dalam pembuatan film, perlu adanya sinopsis, yaitu ringkasan cerita tentang film tersebut.Sinopsis harus memuat unsur tokoh, waktu, dan tempat kejadian permasalahan.
· Alur cerita
Apabila sinopsis sudah dibuat,maka sinopsis diuraikan menjadi sebuah alur cerita yang terbagi menjadi beberapa scene. Tujuan dari pembuatan alur cerita ini adalah untuk menciptakan perkembangan persoalan dan unsur dramatik yang bisa selesai dalam satu fase di setiap scenenya.
(http:// dishubkominfo.tasikmalaya.go.id.)
· Penokohan
Gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita atau bagaimana cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam cerita rekaanya.( Estern,1994)
2.2 Media Peralatan dan Software yang Dibutuhkan
Dalam pembuatan suatu film tidak terlepas dari peralatan-peralatan dan software yang digunakan guna menunjang proses selama film berlangsung hingga mencapai hasil akhir, untuk itu media yang dibutuhkan dalam pembuatan film antara lain:
2.2.1 Media Peralatan
Media peralatan yang digunakan sebagai penunajng dalam proses pembuatan film antara lain:
· Transportasi
Transportasi yang digunakan adalah sepeda motor untuk pengambilan lokasi gambar
· Kamera Digital
Kamera digital digunakan dalam pengambilan gambar pembuatan film dokumenter.
· Handycam
Handycam digunakan sebagai pembuatan video yang akan kami ambil untuk keperluan dalam film.
· Komputer dan printer
Komputer/Laptop sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan tugas ini,mulai dari pembuatan laporan skenario,banner,website serta pengeditan film. Selain itu,printer juga berfungsi dalam proses pembuatan tugas ini yang digunakan dalam pencetakan laporan skenario dan banner.
2.2.2 Software
Software secara umum merupakan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang menjalankan suatu perintah. Software yang akan kami gunakan adalah sebagai berikut :
· Ms.Word
Program ini digunakan untuk mengolah data yang digunakan untuk membuat laporan.
· Windows Movie Maker
Merupakan salah satu program dalam pembuatan dan pengeditan film.
· Corel Draw
Program ini digunakan untuk mendukung pembuatan banner .
BAB III
KONSEP DESAIN
1.1 Rancangan Pembuatan Banner
Baner yang dibuat berisi tentang gambar kelenteng Sam Poo Kong dan juga patung Cheng Ho yang merupakan maskot dari Sam Poo Kong itu sendiri.Tulisan “There is no distinction of race, culture and etnic” mengandung makna bahwa tidak ada diskriminasi antar ras, agama dan budaya. Selain itu terdapat tulisan “Sam Poo Kong Through the Ages” yang merupakan judul dari film yang dibuat. Bagian paling bawah ada logo Undip dan nama-nama anggota kelompok.
3.2 Rancangan Pembuatan Website
Website merupakan kumpulan halaman didalam satu alamat, yang berisikan teks, gambar dan video.
Nama website yang dibuat adalah www.group2story.blogspot.com
Adapun isi dari website yang dibuat antara lain :
Menampilkan tahap-tahap pembuatan film yang akan dibuat, pemuatan desain banner, pemuatan film dokumenter, link-link yang terkait dalam pembuatan tugas besar, profil dan foto-foto anggota kelompok dua, pengalaman saat syuting , sejarah Sam Poo Kong.
Keterangan :
1. Template yang digunakan pada website ini adalah gambar kelenteng Sam Poo Kong yang menggambarkan lokasi film ini dbuat
2. Pada kolom ini berisi tentang tugas-tugas kelompok, cerita saat proses pembuatan film, dan sejarah tentang kelenteng Sam Poo Kong ini sendiri.
3. Merupakan judul film yang dibuat yaitu “ Sam Poo Kong Through the Ages” yang diberi warna merah yang menunjukan ciri warna kelenteng.
4. Berisi tentang nama-nama anggota kelompok dan diskripsi anggota kelompok.
1.3 Rancangan Pembuatan Film
Dalam konsep pembuatan film ini terdiri dari bagian-bagian film, antara lain:
3.3.1 Cerita dasar
Film yang bertemakan Wisata Budaya Nusantara dengan judul “Sam Poo Kong Trough The Ages”mengandung maksud untuk menceritakan salah satu tempat wisata yang ada di Semarang khususnya yaitu Kelenteng Sam Poo Kong. Film ini memuat perjalanan para wisatawan dari Tugu Muda ke Sam Poo Kong .
1.3.2 Genre
Genre dalam film kami bersifat non-naratif atau dokumenter.
1.3.3 Setting
Tempat yang akan dijadikan latar dalam pembuatan film ini antara lain Tugu Muda sebagai pembuka dan Kelenteng Sam Poo Kong.
1.3.4 Sinopsis
Bercerita tentang salah satu tempat wisata budaya yang ada di Semarang yaitu Kelenteng Sam Poo Kong. Diawali dengan lokasi di Tugu Muda yang merupakan landmark kota Semarang, dilanjutkan ke kelenteng Sam Poo Kong yang merupakan tempat tujuan. Pertama dibuka diluar pelataran Sam Poo Kong lalu presenter masuk ke tempat pembelian tiket seharga Rp 3.000,00, dilanjutkan berkeliling ke area Sam Poo Kong pada bagian luar tempat sembahyang, lalu presenter wawancara dengan para wisatawan, pada saat wawancara salah seorang wisatawan memberi tahu bahwa dibelakang kelenteng utama ada relief yang menggambarkan sejarah Sam Poo Kong, presenter kemudian masuk ke area sembahyang dengan membayar tiket lagi seharga Rp 20.000,00. Di area dalam presenter ditemani oleh penjaga kelenteng untuk berkeliling di area dalam dan melihat relief yang menceritakan sejarah Sam Poo Kong. Setelah berkeliling presenter keluar kelenteng dan menutup perjumpaan.
1.3.5 Alur Cerita
Alur yang digunakan dalam film ini adalah alur maju, karena menceritakan kejadian yang waktunya berjalan maju kedepan, tanpa flashback ke kejadian lampau.
1.3.6 Penokohan
Pemain
Nama | Peran |
Tunjung | Presenter 1 |
Eka Dyah | Presenter 2 |
Hilmi | Penjaga Klenteng |
Indri | Wisatawan 1 |
Listia Rini | Wisatawan 2 |
Yuliana | Wisatawan 3 |
Hanna | Wisatawan 4 |
Rahma | Wisatawan 5 |
Penanggung Jawab Film
3.4 SKENARIO FILM
SCENE 1
Tempat : Tugu muda
Tugu muda merupakan salah satu landmark kota Semarang, disinilah awal cerita dimulai dimana ada dua wisatawan yang berasal dari kota Tegal berkunjung ke Semarang dan tempat pertama yang didatangi adalah Tugu Muda.
Presenter 1 : Ngapain ka, clingak-clinguk kayak orang kebinggungan?
Presenter 2 : Emang lagi binggung, ini dimana ya njung? (kebingungan)
Presenter 1 : Haduh.. Kamu tuh jadi orang kok yo norak-norak banget toh.. masa kamu ngga tau ini dimana..
Presenter 2 : Emang kamu tau ini dimana?
Presenter 1 : Engga.. Ya saya tau laah.
Pemirsa, sekarang ini kita udah ada di Ibukota Jawa Tengah, yaitu Semarang. Ini kita lagi ada di salah satu iconnya kota Semarang, yaitu tugu muda, deket sama Lawang Sewu juga nih..
Presenter 2 : Oooooh, gitu toh.. Terus ini ngapain kita kesini?
Presenter 1 : Kita sebenernya bukan mau main di tugu muda, kita cuma transit doang di sini, sebenernya tujuan kita itu ke Sam Poo Kong..
Presenter 2 : Sam Poo Kong?
Presenter 1 : Iyaaa.. masa sun go kong..
Presenter 2 : Sam Poo Kong tuh di mana ya??
Presenter 1 : Ngga tau kaan?? Makanya kita besok kesana, karena sekarang sudah malam sebaiknya kita istirahat dulu….
Presenter 2 : Oke..
(Presenter jalan kea rah pintu keluar Tugu Muda)
SCENE 2
(take gambar perjalanan menuju ke Sam Poo Kong)
Tempat : Depan Sam Poo Kong
Presenter 2 : Akhirnyaa, sampe juga kita di Sam Poo Kong..
Presenter 1 : Iya, setelah menempuh perjalanan selama 15 menit dari Tugu Muda dengan menggunakan sepeda motor..
Presenter 2 : Ya udah,ng ga usah nunggu lama-lama, kita langsung masuk aja yuk !
(Kedua Presenter jalan memasuki Sam Poo Kong)
SCENE 3
Tempat: Ditempat Karcis 1 (Rp 3000)
Presenter 1 : Nah pemirsa, sebelum kita masuk ke Tempat Wisatanya, kita harus beli tiket dulu nih..
(take gambar pada saat mengantri tiket)
(Take gambar setelah dapat tiket)
Presenter 2 : Ini dia ! kita udah dapet tiketnya, harganya Cuma Rp 3000, murah kan? Langsung masuk yuk !
(Kedua presenter jalan memasuki pelataran Sam Poo Kong)
(take 1 : diambil dari belakang presenter)
(take 2 : diambil dari depan presenter)
(take 3 : diambil dari depan bawah presenter)
(take 3 : diambil dari depan bawah presenter)
(sambil menampilkan gambar saat presenter masuk ke Sam Poo Kong, diberi narasi juga)
Narasi : Ternyata, untuk masuk ke kawasan wisata Sam Poo Kong, tidak perlu membayar mahal, cukup dengan Rp 3000 untuk turis lokal dan Rp 10000, untuk turis asing.
SCENE 4
Tempat : Pelataran Sam Poo Kong
Presenter 2 : Sekarang kita ada di bagian mana nih? (Bertanya Kepada Presenter 1)
Presenter 1 : Sekarang kita lagi di salah satu spot favorit wisatawan nih, yaitu pelataran Sam Poo Kong. Bisa dilihat kan banyak sekali wisatawan yang nongkrong dan berfoto.
(Menunjuk ke arah wisatawan)
(Take gambar dari presenter ke wisatawan)
(Take beberapa gambar wisatawan yg sedang berfoto, jalan, & nongkrong)
(sambil menampilkan gambar wisatawan, diberi narasi lagi)
Narasi : Pelataran Sam Poo Kong ini merupakan salah satu spot favorit bagi para wisatawan, selain karena biaya masuk yang murah, pelataran Sam Poo Kong yang merupakan area terbuka juga menjadi salah satu daya tarik pengunjung, sebab para wisatawan bisa bebas berfoto dimana saja.
Presenter 2 : Kita wawancara salah satu wisatawan yuk !
(kedua presenter berjalan menghampiri wisatawan (take gambar dari belakang presenter))
(take gambar dari depan presenter pada saat presenter menghampiri pengunjung)
SCENE 5
Tempat : Taman Sam Poo Kong
(shot semuanya (wisatawan+presenter))
Presenter : siang mbak-mbak semua..
Wisatawan : siang..
(take gambar : muka Presenter 2)
Presenter 2 : Ini, tadi kita liat dari jauh, kayaknya seru banget nih, lg pada ngapain nih disini?
(take gambar : muka Wisatawan 2)
Wisatawan 2 : Lagi ngobrol-ngobrol biasa aja ko.. J
(take gambar : muka Presenter 1)
Presenter 1 : Ini dalam rangka apa nih dateng kesini?
(take gambar : muka wisatawan 5)
Wisatawan 5 : ngga dalam rangka apa-apa sih, Cuma lagi mau main aja ya.. (bertanya ke teman-temannya)
(Take Gambar: Muka Presenter 2)
Presenter 2 : Oh gitu, kenapa pilih tempat maennya di sam poo kong? Kenapa ngga ke mall atau café aja?
(Take gambar : Muka Wisatawan 4)
Wisatawan 4 : kalo ke mall atau k café sih bosen.. disini kan suasananya beda..
(Take gambar : Muka Presenter 1)
Presenter 1 : Bedanya apa tuh?
(Take gambar : Muka wisatawan 3 dan 4)
Wisataswan 4 : Yaa beda aja, bangunannya unik, selain itu juga disini itu dua etnis dan kebudayaan bisa berjalan beriringan, jadi keren gitu, ngga ada diskriminasi..
Wisatawan 3 : Iya, terus juga kita bisa menambah pengetahuan disini..
(Take gambar: Muka Presenter 2)
Presenter 2 : Pengetahuan apa tuh??
(Take gambar : muka wisatawan 3)
Wisatawan 3 : Tentang sejarah dari Sam Poo Kong ini sendiri. Di bagian belakang klenteng yang paling besar ini kan ada cerita dan relief yang mengisahkan tentang sejarahnya..
(Take gambar : Muka wisatawan 3 & Presenter 2)
Presenter 2 : klenteng yang itu mba? (Bertanya pada yuli sambil menunjuk klenteng yang dimaksud)
(Take gambar : semua pemain)
Presenter 1 : Oke deh.. eh ngomong2, ini asli semarang semua?
Wisatawan 2 : engga semuanya, ada yang dari luar semarang juga nih..
Wisatawan 2 : engga semuanya, ada yang dari luar semarang juga nih..
Presenter 1 : lho? Ini yang dari luar semarang, disini lagi main atau gimana?
Wisatawan 2 : engga ko, emang kuliah disini.
Presenter 1 : oh gitu.. ya udah, makasih ya mbak, sori mengganggu waktunya.. J
Wisatawan : iya sama-sama.. J
Wisatawan 2 : engga ko, emang kuliah disini.
Presenter 1 : oh gitu.. ya udah, makasih ya mbak, sori mengganggu waktunya.. J
Wisatawan : iya sama-sama.. J
(take gambar : Pada saat presenter meninggalkan wisatawan)
SCENE 6
Tempat : Belakang Klenteng utama
Presenter 2 : nah pemirsa, tadi kita udah dapet bocoran dari pengunjung, katanya di belakang klenteng yang ini, ada relief dan sejarah dari sam poo kong, kita liat yuk !
( Jalan menuju gerbang yang berada di depan patung ceng ho)
(dicegah oleh penjaga)
Penjaga Klenteng : eh eh, maaf mas mba, kalo mau masuk ke dalem sini, dari depan sana mba, beli tiket lagi..
Presenter 1 : oh, beli tiket lagi??
Penjaga Klenteng : iya mas..
Presenter 2 : oh, kirain boleh lewat sini pak.. ini kita mau liat cerita sm relief sam poo kong pak, katanya ada d belakang situ ya?? (nunjuk klenteng)
Penjaga Klenteng : iya mbak, ada.. mendingan mas dan mbak, beli tiket di depan sana, nanti saya tunjukkin tempatnya..
Presenter 1 : ya udah deh, kita beli tiket dulu yuk ! (ngomong ke kamera)
(Take gambar : presenter sedang berjalan dari belakang
SCENE 7
Tempat : area sembahyang
(take gambar: presenter dari belakang pada saat presenter sudah mendPresenter 2ti tempat pembelian tiket)
(Take gambar: pada saat presenter membeli tiket)
Narasi : Untuk memasuki area sembahyang, wisatawan dikenakan biaya lagi sebesar 20 ribu rupiah.
SCENE 8
Tempat : area sembahyang
Presenter 1 : Nih dia Pemirsa tiketnya (menunjukkan tiket).
Presenter 2 : Ya, jadi, pemirsa, kalo kita mau masuk ke area sembahyang, kita harus beli tiket lagi seharga 20 rb.
Presenter 1 : tapi, buat yang mau sembahyang, mereka tidak dikenakan biaya lagi.
Presenter 2 : Eh, ini ngomong-ngomong, tadi bapaknya yang mau nganter kita muter-muter mana ya?
Presenter 1 : Iya ya, mana ya? Oh, itu dia, lagi jalan ke sini. (menunjuk ke arah Penjaga Klenteng)
(take gambar: Penjaga Klenteng waktu jalan (sebentar aja))
(take gambar: pada saat Penjaga Klenteng jalan mendekati presenter, lalu bersalaman)
(sambil bersalaman)
Presenter 2 : siang pak..
Presenter 1 : siang pak..
Presenter 1 : siang pak..
Penjaga Klenteng : siang..
Presenter 2 : kita mau nagih janji bapak nih, katanya bapak mau nganterin kita muter-muter..
Penjaga Klenteng : Boleh, mari saya antar, mau liat yg mana dulu nih?
Presenter 1 : Ke tiap-tiap klenteng dulu aja gimana?
Penjaga Klenteng : Boleh..
Presenter 2 : Oke, yuk kita ikutin bapaknya.. J
(Presenter & penja ga pergi -> take gambar: waktu mereka jalan)
SCENE 9
Tempat : area sembahyang
(Penjaga menjelaskan sambil berjalan santai)
Penjaga Klenteng : Jadi, disini itu ada empat klenteng, klenteng yang paling depan ini namanya Dewi bumi, lalu yg kedua itu namanya Dewa Bumi, yang ketiga itu namanya Kelenteng utama dan yang keempat namanya Kelenteng Kyai djangkar. nah, kalo tempat yang mas dan mbak cari itu, ada di belakang klenteng yang ketiga.
Presenter 2 : (menggumam) Oh gitu..
(Take gambarq: klenteng satu per satu, sambil diberi narasi)
Narasi : Di area sembahyang, terdapat empat klenteng yang biasa digunakan umat china untuk sembahyang.
1. Tempat Pemujaan Dewa Bumi atau Fu De Zheng Shen (Hok Tek Cheng Sin Hokkian) berupa arca
2. Tempat Pemujaan Dewa Bumi disebut Klenteng Thao Tee Kong merupakan tempat pemujaan untuk mengucapkan rasa terima kasih atau memohon berkah dan keselamatan hidup kepada Dewa yang menguasai bumi
3. Tempat Pemujaan Dewa Bumi disebut Klenteng Thao Tee Kong merupakan tempat pemujaan untuk mengucapkan rasa terima kasih atau memohon berkah dan keselamatan hidup kepada Dewa yang menguasai bumi
4. Tempat Pemujaan Sam Poo Kong (Sam Poo Tay Djien) berupa arca. Tempat Pemujaan Sam Poo Kong merupakan pusat seluruh kegiatan dalam komplek Gedung Batu digunakan untuk bersembayang memohon doa restu keselamatan, kesehatan, serta mengenang jasa Sam Poo Tay Djien dengan mengadakan sembayangan. Di tempat ini ada goa yang mempunyai sumber air yang sering digunakan untuk mengobati keluarga yang sakit
5. Tempat Pemujaan Kyai Jangkar. Di ruang ini ada 3 tempat pemujaan yang berdiri sendiri-sendiri
Jadi keempat arti dari nama klenteng tersebut, merupakan sebuah harapan yang dimiliki orang-orang cina.
Ada keunikan lain dari klenteng yang kedua ini, pada klenteng ini, terdapat makam juru mudi kapal yang membawa sam poo tay djien. Konon katanya, juru mudi tersebut beragama islam.
Presenter 2 : Nah, ni liat pemirsa, (nunjukin tulisan “bagi yang tidak berkepentingan blablabla”) jadi yang boleh naik ke tempat sembahyangnya, Cuma orang2 cina yang mau sembahyang, sedangkan kita yang cuma jalan2 aja, ga boleh masuk.. J
Tuh liat, ada yang lagi sembahyang..
SCENE 10
Tempat : Di depan Klenteng
Penjaga Klenteng : Nah, dibelakang klenteng ini, ada relief dan cerita yang mbak dan mas cari..
Presenter 2 : Bisa langsung anter kesana ngga pak?
Penjaga Klenteng : Boleh.
Penjaga Klenteng : Boleh.
(Take gambar : presenter jalan dari bawah belakang)
(Take gambar : presenter jalan dari bawah depan)
SCENE 11
Tempat : Di belakang klenteng
Penjaga Klenteng : nah, ini dia mas, mbak, tempat yang tadi kalian cari. Bisa mas dan mbak liat sendiri, di sepanjang dinding belakang ini, terdapat relief dan sejarahnya.
Presenter 2 : Nah, nih liat pemirsa, unik banget, jadi sejarah yang terulis disini, dibuat dalam tiga bahasa, cina, inggris, Indonesia.
(take gambar : Presenter & Penjaga (Presenter 1 melihat relief, Presenter 2 melihat cerita sejarahnya, Penjaga Klenteng di sebelah Presenter 1)
(Take gambar : cerita sejarah bahasa cina, inggris, Indonesia)
(Take gambar : relief)
(Diberi narasi)
Narasi : sepanjang dinding pada bagian belakang klenteng terbesar terdapat ukiran sejarah sam poo kong dan relief yang menggambarkan sejarah tersebut. Secara garis besar relief tersebu menceritakan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah Cina dan pemerintah Indonesia pada saat itu. Ditengah-tengah relief dan sejarah juga terdapat sebuah Gua yang biasa digunakan untuk sembahyang, sama seperti pada klenteng lain, gua ini juga hanya digunakan untuk sembahyang.
SCENE 12
Tempat : Pelataran Sam Poo Kong
(Take gambar: Presenter & Penjaga berjalan di depan klenteng)
(Take gambar: presenter berjalan di pelataran Sham Poo Kong)
Presenter 2 : Jung, capek gak?
Presenter 1 : Iya ni capek , panas lagi.
Presenter 2 : ya udah, duduk di sana aja yuk.
Presenter 1 : ayo , boleh.
(duduk)
Presenter 2 : udah kemana aja kita tadi?
Presenter 1 : Tadi kita udah muter-muter klenteng, liat sejarahnya, terus wawancara pengunjung.
Presenter 2 : Oh iya, keren ya, jadi, pemirsa, keunikan dari tempat ini itu nggak ada diskriminasi antar etnis , bisa dilihat, di sini ada etnis Cina dan Jawa tapi mereka bisa berjalan beriringan , selain etnis tadi itu ada dua agama tapi mereka semua bisa saling menghormati satu sama lain.
(Mengalihkan pandangan kea rah klenteng)
(Take gambar : presenter berjalan dari pelataran menuju pintu keluar)
Presenter 2 : Eh , itu apa tuh? Kok kaya ada yang lagi foto - foto pake Cheong Sam ?
Presenter 1 : Iya ya, lucu. Liat tuh pemirsa, unik ya.. J (berbicara pada kamera) (berbicara sambil berjalan santai)
(take gambar : dari muka Presenter 1 ke arah yang lagi foto-foto)
(take gambar : presenter dari depan pada saat presenter berjalan)
Presenter 2 : Eh, sini sini sini deh, ternyata yang tadi lagi foto-foto pake Cheong Sam itu, sewa bajunya disini nih.. J
(nunjukin mereka keluar dari sam poo kong -> shot dari belakang)
SCENE 13
Tempat : Tepi jalan
Presenter 1 : Nah pemirsa,setelah puas tadi jalan-jalan di sam poo kong, udah banyak tau tentang sam poo kong dan berhubung badan kita udah capek setelah seharian jalan-jalan, waktunya kita istirahat..
kalo jalan-jalan lihat kanan kiri siapa tahu ketemu kami,,
Wara wiri…..
Weh….weh….weh….
sampe ketemu lagi di jalan-jalan selanjutnya.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dalam laporan yang dibuat ini membahas tiga output yang dihasilkan yaitu banner, website dan film.
1. Banner yang dibuat berisi gambar kelenteng Sam Poo Kong dan patung Cheng Ho, tulisan Baner berisi “There is no distinction of race, culture and etnic” mengandung makna bahwa tidak ada diskriminasi antar ras, agama dan budaya. Selain itu terdapat tulisan “Sam Poo Kong Through the Ages” yang merupakan judul dari film yang dibuat. Bagian paling bawah ada logo Undip dan nama-nama anggota kelompok.
2. Website berisi tentang tugas-tugas yang ada, cerita saat syuting, dan artikel tentang sejarah dari Sam Poo Kong.
3. Film yang berjudul “Sam Poo Kong Through the Age” ber-setting di kota Semarang tepatnya di kelenteng Sam Poo Kong. Film tersebut mengenalkan tentang tempat wisata yang berupa kelenteng, yaitu kelenteng Sam Poo Kong.
4.2 Saran
Melalui tugas besar matakuliah Teknik Komunikasi yang meliputi laporan, website, banner, film yang memiliki tema “Wisata Budaya Nusantara” saran yang dapat kami berikan adalah :
1. Untuk biaya masuk dan sewa kostum yang ada dikelenteng Sam Poo Kong dirasa terlalu mahal, sehingga menyebabkan sepinya pengunjung.
2. Untuk pemerintah sendiri diharapkan memberi perhatian pada kelenteng Sam Poo Kong agar tempat wisata tersebut terekspose dikalangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. “Teori dasar skenario”, dalam Langkah-langkah Pembuatan Film. http:// dishubkominfo.tasikmalaya.go.id. Diunduh Senin, 13 Juni 2011.
Anonim. 2010.”Trik Memilih Warna untuk Memilih Karya Desain Grafis”. http://www.ahlidesain.com. Diunduh Kamis, 9 juni 2011.
Bozhart. 2011. “Lain- lain Klenteng Sam Poo Kong”. http://www.navigasi.net . Diunduh Kamis, 9 Juni 2011.
Meutia, Nadia. Tanpa angka tahun.”Pengertian Poster”, dalam Kafe Ilm. http://kafeilmu.com. Diunduh Jumat, 10 Juni 2011.
Anonim. 2009.”Analisis Penokohan” dalam novel doc new. http://www.scribd.com. Diunduh Sabtu 11 Juni 2011.